Memanusiakan Anak Korban Kekerasan Seksual
Gambar by goole
Miris kita harus mendengar dan melihat permasalahan anak-anak terus menjadi korban kekerasan pisik, sikis dan seksual.
Dalam kelemahannya,dalam ketidak berdayaan, anak-anak menjadi pemuas dan pelampiasan orang-orang dewasa yang harusnya menjaga dan mengayominya.
Pernahkah berfikir nasib dan masa depan anak-anak yang menjadi korban kekerasan. Ketika sang anak mengalami kekerasan, kekerasan yang terjadi padanya akan terus menghantui, akan terus membayang-bayangi sampai mereka dewasa.
Anak-anak akan menjadi trauma dan sulit untuk lepas dari gangguan sikis jika tidak ditangani dengan baik. Bahkan dari korban bisa jadi pelaku jika tidak diperhatikan dan ditangani dengan tuntas.
Anak-anak itu sulit untuk mengungkapkan perasanya, dan ketika terjadi sesuatu pada anak-anak, mereka akan lebih memilih diam.
Saat anak-anak menjadi korban kekerasan seksual, dan diketahui lingkungnya, anak dan keluarganya cenderung dijauhi dan bahkan diusir dilingkunganya. Apa kalian tau bagaimana perasaan dari sang anak, sudah menjadi korban ditambah dikucilkan dari lingkunganya, ini akan terus membuat anak menjadi tertekan dan terbebani. Bahkan sulit untuk memulihkan mentalnya.
Anak adalah tanggung jawab orang tua, masyarakat dan negara. Anak-anak Indonesia, anak-anak kita. Saatnya orang tua lebih peduli,lebih menjaga, lebih memperhatikan anak-anaknya bukan hanya sekarang ketika terus ada permasalahan kekerasan terhadap anak. Tapi terus jaga dan perhatikan sang anak sampai mereka tumbuh dewasa dan mampu menjaga dan melindungi dirinya.
Ini tugas masyarakat dan negara untuk terus memerangi predator-predator pelecehan seksual dan tugas kita juga untuk mencegah terjadinya kekerasan terhadap anak.
Save anak-anak dan memanusiakan anak korban kekerasan seksual.
Comments
Post a Comment
Bebas berkomentar asal tidak mengandung sara