Mengenali dan mengatasi Campak (Robeola) pada Anak



Tahukah anda,  bahwa Campak termasuk kedalam 10 besar penyebab kematian pada balita di Indonesia...?

Campak atau disebut juga Robeola adalah infeksi virus yang disebabkan paramiksovirus, yang sangat menular. 

Campak akan menimbulkan beberapa gejala yang akan di alami oleh penderitanya diantaranya adalah :
  • Demam
  • Batuk
  • Nyeri tenggorokan
  • Pilek
  • Peradangan selaput ikat mata
  • Nyeri otot
  • Bercak putih ke abu-abuan pada mulut dan tenggorokan.  
  • Ruam pada kulit
  • Dan penderita pula berpotensi mengalami pembekakan pada kelenjar getah bening. 
Gejala tersebut akan timbul dalam 7 sampai 14 hari setelah terinfeksi.

Campak bisa ditularkan melalui percikan ludah atau cairan yang di keluarkan di saat batuk atau bersin penderita campak, yang Terus terhirup oleh orang lain. 

Penderita mampu menularkan infeksi ini dalam waktu 2-4 hari sebelum timbul ruam pada kulit dan 4 hari setelah timbul ruam pada kulit. 

Jika tidak ditangani dan terlambat penanganannya, campak akan mengalami komflikasi radang telinga, infeksi paru-paru, infeksi otak dan bronkitis. 

Untuk melakukan pengobatan campak sendiri, tidak di perlukan obat-obat khusus. Bagi penderita campak akan diberikan obat penurun panas dan demam (jangan berikan Aspirin pada anak di bawah 16 tahun) dan anti biotik jika terjadi infeksi bakteri, minum air putih yang banyak, Hindari terkena sinar matahari disaat mata mengalami sensitifitas terhadap cahaya, dan perbanyak istirahat.  

Penanganan cepat dan tepat akan lebih baik, maka konsultasikan dan periksakan ke dokter itu harus di lakukan. 

Untuk melakukan pencegahannya bisa di lakukan dengan Vaksin Campak yang bagian dari Vaksin MMR (Vaksin gabungan Campak,  Gondongan,  dan Campak Jerman). Vaksin ini di berikan 2 kali yaitu yang pertama pada usia 13 Bulan dan yang ke dua pada usia 5 atau 6  Tahun.

Dan menjadi Imunisasi yang rutin di lakukan pemerintah.

Departemen kesehatan menyatakan bahwa di Tahun 2015 Indonesia memiliki cakupan Imunisasi campak katagori sedang se Asia Tenggara yaitu 84% dan Indonesia terus berkomitmen untuk melakukan Imunisasi Campak hingga 95%  pada Tahun 2020. Dan menargetkan pula pada Tahun 2020 Indonesia Bebas campak.  Amin...

Wassalam 


N.  Sani 

Perubahan terbaik, dimulai dari diri sendiri dan alam semesta akan mengikutinya. Semoga bermanfaat bagi seluruh pembaca.

Comments

Popular posts from this blog

Rahasia Mitos di Balik Pantat Ayam

ISTILAH DALAM PARA PENCANDU DAN BANDAR NARKOBA

Keunggulan dan Epek Menggunakan KB Susuk (IMPLAN)