NASIB GADIS SI KUPU-KUPU KECIL
Memang takdir telah tuhan tentukan dari sebelum kita lahir. Tapi itu bukan berarti kita pasrah pada keadaan, sampai kita tak berbuat apa-apa dengan nasib hidup.
Akhir-akhir ini marak sekali tersiar kabar tentang prostitusi online, menjual diri lewat media sosial, bahkan ada pula prostitusi artis yang bertarif jutaan hingga puluhan juta, ini bukan lagi berbicara keterpaksaan, terpaksa melacur demi menyambung hidup, ini lebih karena gaya hidup.
Mereka bisa makan dengan profesinya sebagai model, sebagai artis dan itu hasilnya lebih dari cukup hanya sekedar untuk makan.
Tapi liat disisi lain, diluar sana, jauh dari jangkauan dan pandangan. Seorang gadis yang masih belia, yang sepatutnya masih bersekolah, masih bermain, bersenang-senang dengan dunia remajanya dan banyak merajut mimpi untuk masa depannya tapi dia harus merelakan dirinya, tubuhnya, menjajahkan dirinya untuk menyambung hidup. Ini bukan keinginannya, ini bukan maunya, dia terpaksa, dia tidak berdaya menolak paksaan orang dewasa yang menjadikannya penghibur lelaki hidung belang.
Andai dia bisa memilih, dia akan memilih untuk jauh dari dunia prostitusi, hidup sewajarnya dan selayaknya anak remaja seusianya.
Tapi apa daya dia tak punya kemampuan, dia tak punya keterampilan ini yang menjadikan dia terus berjalan didunia hitam. Dia harus menghidupi dirinya dan bertanggung jawab untuk keluarganya.
Tapi harapannya selalu ada, dia selalu berusaha untuk bisa lepas dari kegelapan hidupnya. Dia selalu bermimpi untuk cita-citanya, agar suatu hari nanti dia benar-benar terlepas dari dunia prostitusi, hidup normal, bekerja normal dengan segala keinginan dan cita-citanya yang lebih mulia akan terwujud.
Akhir-akhir ini marak sekali tersiar kabar tentang prostitusi online, menjual diri lewat media sosial, bahkan ada pula prostitusi artis yang bertarif jutaan hingga puluhan juta, ini bukan lagi berbicara keterpaksaan, terpaksa melacur demi menyambung hidup, ini lebih karena gaya hidup.
Mereka bisa makan dengan profesinya sebagai model, sebagai artis dan itu hasilnya lebih dari cukup hanya sekedar untuk makan.
Tapi liat disisi lain, diluar sana, jauh dari jangkauan dan pandangan. Seorang gadis yang masih belia, yang sepatutnya masih bersekolah, masih bermain, bersenang-senang dengan dunia remajanya dan banyak merajut mimpi untuk masa depannya tapi dia harus merelakan dirinya, tubuhnya, menjajahkan dirinya untuk menyambung hidup. Ini bukan keinginannya, ini bukan maunya, dia terpaksa, dia tidak berdaya menolak paksaan orang dewasa yang menjadikannya penghibur lelaki hidung belang.
Andai dia bisa memilih, dia akan memilih untuk jauh dari dunia prostitusi, hidup sewajarnya dan selayaknya anak remaja seusianya.
Tapi apa daya dia tak punya kemampuan, dia tak punya keterampilan ini yang menjadikan dia terus berjalan didunia hitam. Dia harus menghidupi dirinya dan bertanggung jawab untuk keluarganya.
Tapi harapannya selalu ada, dia selalu berusaha untuk bisa lepas dari kegelapan hidupnya. Dia selalu bermimpi untuk cita-citanya, agar suatu hari nanti dia benar-benar terlepas dari dunia prostitusi, hidup normal, bekerja normal dengan segala keinginan dan cita-citanya yang lebih mulia akan terwujud.
Comments
Post a Comment
Bebas berkomentar asal tidak mengandung sara