AKHIR DRAMA SIDANG KOPI MAUT Part 1
Waktu 10 bulan sangat melelahkan untuk menanti akhir dari persidangan kasus pembunuhan wayan mirna salihin dengan terdakwa jessica kumala wongso.
Walau prosesnya lama dan berbelit-belit dengan ada beberapa kekurangan tapi kasus ini selalu dinanti, di perbincangkan dan orang rela berjam-jam menyaksikan sidang ini yang disiarkan langsung oleh beberapa stasiun TV. Layaknya sebuah sinetron yang penuh drama tiap sidangnya.
Sampai akhir dari keputusan sidang 32 kali ini, Hakim memutuskan bahwa jessica bersalah dan dijatuhkan 20 tahun penjara dipotong masa penahanan sebelumnya.
Hakim adalah wakil Tuhan didunia, Hakim bisa memutuskan dengan 2 alat bukti yang cukup dan ditambah dengan keyakinannya. Hakim hanya manusia biasa yang memiliki kekurangan, kelemahan dan keterbatasan. Maka akhir keputusannya pun bisa diperdebatkan dan dipertanyakan, dan bisa mengajukan banding.
Hal yang wajar jika ada pro dan kontra, termasuk dari keputusan akhir dari sidang jessica ini, tapi kita harus menghargai keputusan 3 Hakim.
Beberapa hal yang masih menjadi tanda tanya dan dijadikan bahan pertanyaan yang belum terjawab dengan memuaskan.
Apakah benar mirna mati karena sianida?
Apakah benar jessica yang mencampur kopi es vietnam mirna dengan sianida?
Apakah benar jessica sakit hati pada mirna?
Apakah benar pertimbangan Hakim dalam surat keputusan yang dibacakannya sesuai fakta persidangan ?
Walau sidang telah berakhir Semua masih semu, ada yang meyakini jessica benar-benar bersalah, dan ada pula yang yakin jessica tidak bersalah.
Semua orang bisa memberikan alasan dengan yakin atau tidak yakin, benar atau salah, orangpun bisa membuat bermacam-macam kemungkinan dengan kasus ini. Tapi yang sangat miris ketika ada 2 orang ibu yang tersakiti disini, yaitu ibu mirna dan ibu jessica.
Tidak ada seorang ibu ingin ditinggalkan anaknya terlebih dahulu, sulit untuk menerima kenyataan, anak yang dikasihi, dicinta, dibesarkan dengan penuh kasih sayang, harus meninggal dengan keadaan tidak wajar. Tapi semua takdir dari garis hidup ibu mirna.
Tak ada satupun ibu yang ingin melihat anaknya kesusahan, terpojokan dan bahkan menderita, karena seberapa salahpun anak, deritanya anak adalah deritanya sang ibu, apalagi dia yakin bahwa anaknya tak bersalah. Bagaimana rasanya ibu jessica harus melewati ini semua.
Semua seorang ibu yang memiliki rasa yang sama terhadap seorang anak.
Ibu mirna tak akan pernah mendapatkan anaknya kembali dan sedangkan ibunya jessica, dia bisa melihat anaknya tapi tak bisa mengenggamnya dan melindungi anaknya.
Naluri seorang ibu selalu mengasih, berkorban dan bahkan akan lebih tersakiti jika anaknya tersakiti.
Naluri seorang ibu yang akan selalu melakukan apapun yang terbaik untuk anaknya.
Walau semua terasa sulit, hati terluka dan melelahkan tapi kedua ibu ini tegar dan kuat dalam menjalani prosesnya.
Tidak mau jadi manusia munafik atau berburuk sangka pada orang. Karen kita hanya manusia biasa dengan segala kelemahanya, dan kita juga bukan Tuhan yang bisa menghakimi sesamanya. Yang patut memberikan hukuman hanya Tuhan, maka biarkan tangan-tangan tuhan yang berkerja.
Tuhan itu tidak tidur, Tuhan tau yang sebenar-benarnya. Tidak ada yang bisa tersebunyinya dariNYA.
Maka ketika Jessica memutuskan untuk banding. Biarkan Dia melewati proses ini dan belajar dari prosesnya. Karena yang tau dia, dirinya sendiri dan Tuhan.
Tuhan menciptakan sebuah misteri untuk manusia belajar, tapi perlu kita tau juga, bahwa ada mesteri yang tak ada jawabanya, akan terus menjadi misteri dan Rahasia ILAHI.
Wassalam
N. Sani
Tuhan menciptakan sebuah misteri untuk manusia belajar, tapi perlu kita tau juga, bahwa ada mesteri yang tak ada jawabanya, akan terus menjadi misteri dan Rahasia ILAHI.
Wassalam
N. Sani
Perubahan terbaik, dimulai dari diri sendiri dan alam semesta akan mengikutinya. Semoga CATATAN CERITA SANI
bermanfaat bagi seluruh pembaca.

Comments
Post a Comment
Bebas berkomentar asal tidak mengandung sara