Generasi 2000an TAK Mengenal LAGU ANAK
Bagi saya, anda ataupun semua anak era 80an atau 90an, ingatkah dengan ini...?
Bangbingbung yok kita nabung, tangtingtung yok jangan dihitung, tahu-tahu nanti kita dapat untung.
Atau
Kamu makannya apa? Tempe.... Saya juru masaknya.... Ok..
Atau
Ada air hujan, Rasanya tawar... Ada air laut, rasanya asin...... Ada air susu, rasanya manis itu untuk mimi-mimi....
Atau
Saya panggilkan becak, kereta tak berkuda, becak..becak tolong bawa saya.
Abang tukang baso, mari-mari sini aku mau beli.
Atau
Pelangi-pelangi, atau balonku, atau bangun tidur, atau delman, atau naik-naik kepuncak gunug.
Dan masih banyak kan yang kebayang lagu-lagu lainnya diwaktu kecil.
Mari kita pergi kemasa kini, hidup anak era 2000an, yang pasti ibu-bapaknya anak era 80an dan 90an. 😁
Pada saat ini penyanyi cilik mana yang terkenal dan diidolakan anak-anak... ?
Penyanyi cilik mana, yang benar-benar menyayikan lagu-lagu anak?
Ironisnya, diajang kompetisi nyanyi anakpun, mereka menyanyikan lagu-lagu orang dewasa, lagu cinta, lagu galau, hingga lagu putus cinta.
Ironisnya tiap hari saya mendengar, anak berusia 3 tahun, asik nyanyiin lagu wali, lagunya ahmad dhani, lagunya al bahkan lagu india yang sebenarnya dia sendiri tidak tahu artinya.
Atau mungkin diluaran sanapun, banyak anak lainnya seperti itu....?
Bukan salah lagunya ataupun penyanyi, ataupun jangan salahkan anak-anak ini.
Kondisinya saat ini, artis cilik dan lagu cilik tak berkembang karena tidak ada dukungan dan kesempatan mereka untuk Unjuk gigi menghibur teman-teman seusianya dengan lagu yang pantas seusianya.
Tidak ada acara anak-anak yang benar-benar disuguhkan untuk anak-anak.
Gak ada anak 2000an yang liatin tv tiap sore untuk liat acara khusus anak.
Tidak seperti saya, anda tau semua anak 80an dan 90an yang setiap sore nungguin tv buat liat tralala-trilili atau bando yaa.. Ampuun.
2000an lebih senang bermain gadget, lebih senang main vidio game dibandingkan bermain dengan sebayanya.
Selalu disuguhkan lagu dewasa, penyanyi dewasa, tarian dewasa, sinetron dan bahkan film dewasa. Sehingga menjadikan Mereka dewasa sebelum waktunya.
Untung masih ada tonton kartu yang masih bisa ditonton, tapi itupun harus pintar-pintar milih Karen ada beberapa kartunpun terdapat unsur-unsur kekerasannya.
Anak sekarang itu lebih keritis, serba ingin tahu, salah-salah jika menyampaikannya kurang baik atau tidak diberi tahu sama sekaki, mereka akan mencari informasi diluar, yang belum tentu itu sebuah kebenaran.
Anak-anak lebih mudah mengikuti dan mencotoh apa yang dia liat dan dengar. Dan itu tugas orang tuanya, agar mampu jadi pigur terbaik untuk anaknya. Gak masalah kekinian tapi selalu ingat akan tugasnya.😉
Tak ada salahnya, ibu dan bapak yang anak 80an dan 90an dengarkanlah lagu kalian waktu kecil pada sang anak. Coba dicari mungkin masih ada penginggalan-penginggalan waktu ibu dan bapaknya kecil.
Semoga banyak pihak yang mendengar dan sadar, bahwa generasi 2000an tan mengenal lagu seusianya. Dan ini tugas kita semua.
Karena ini tidak untuk menyalahkan siapapun, ini untuk pembelajaran kita semua.
Buatlah anak selayaknya anak seusianya. Pantaskanlah anak, sesuai dengan pola pikiran anak seusianya.
Wassalam
N. Sani
Perubahan terbaik, dimulai dari diri sendiri dan alam semesta akan mengikutinya. Semoga CATATAN CERITA SANI
bermanfaat bagi seluruh pembaca.
Comments
Post a Comment
Bebas berkomentar asal tidak mengandung sara