IRONI GADIS REMAJA
Remaja dulu,bukan yang sekarang.
Dulu bebas terbatas,sekarang bebas tak terbatas. Kebebasan dan pergaulannya melebihi orang dewasa. Keinginanya yang serba tau bisa menjerumuskan, bisa juga membuatnya sukses. Tapi ironisnya gue lihat,sampai nyeredet hate. Di saat remaja mempersiapkan diri untuk tumbuh jadi orang dewasa yang hebat,malah ada remaja yang membiarkanya dirinya di dewakan oleh kebebasan. Remaja nakal itu wajar, tapi nakal selayaknya remaja bukan selayaknya orang dewasa, yang orang dewasapun tak patut melakukanya. Apakah mereka sudah tumbuh jadi remaja yang pemikiran,jiwa dan raga remaja tapi prilakunya tak selayaknya anak remaja.
IRONI GADIS REMAJA,entahlah apa yang gue rasakan dan lihat,tapi gue sebagai perempuan manis"kepdan":-) merasa miris melihat prilaku gadis remaja sekarang. Gue gak tau ini terjadi pada zamanya gue apa tidak,tapi walaupun ada setidaknya tau batas dan masih ala-ala kelakuan nakal gadis remaja.
Mungkin semakin teknologi canggih,zaman berubah. Tapi apakah harus merubah prilaku juga? Ya harus merubah prilaku dari remaja yang biasa jadi luar biasa.
Yang gue gak ngerti mereka tidak menerapkan hidup yang di ajarkan dari sekolah atau guru ngaji bahkan orang tua. Yang mereka ikuti teman.
Priaku gadis remaja bahkan sama dengan prilaku remaja pria,ya mungkin emansipasi tapi gak gitu juga kali.
Kata-kata yang mereka rangkum di media sosialnya itu loh,banyak kembang-kembang busuk yang harusnya tidak di gunakan. Remaja ini yang merubah dirinya menjadi cabe, ada cabe ektra pedas dan cabe pedas biasa. Semakin banyak yang berekspresi emosinya lebih terbuka bahkan sangat terbuka,mereka bisa curhat lewat media sosial, tidak seperti remaja yang malu-malu dan untuk curhatpun memilih kepada orang yang membuatnya nyaman.
Dan sangat meonjol yang gue lihat, cara bergaul dan permainan mereka, elo sekolah pagi,tapi magrib masih keluyuran dengan lawan jenisnya, pake seragam sekolah lagi. Cara bergaul, gadis remaja lebih berani main ketempat-tempat yang tak seharuanya tidak mereka kunjungi,dulu itu yang ngapel cowok, sekarang yang ngapel cewek. Masih berkeluyuran di jam-jam yang tak seharusnya di lakukan seorang gadis, jam 10,11,12 malam masih saja bergaul,gaul sesama teman perempuanya saja sudah tak pantas jam segitu, ini bergaul dengan para lelaki yang tak bisa bertanggung jawab,bertanggung jawab untuk dirinya aja susah, apa lagi untuk orang lain. Dan di tempat yang sebenarnya mereka juga gak tau dimana. Apalagi di hari-hari sekolah. Itu yang bisa menjerumuskan mereka. Mungkin mereka tidak memikirkan sejauh itu, yang di inginkan kesenangan tapi kesenangan mala petaka. Cewek ngerokok ada,tapi gadis remaja yang yang ngerokok banyak, gadis remaja banyak tapi apa semuanya benar- benar gadis. Gadis remaja yang punya anak masih dini,tren. Tapi yang mau punya prestasi nanti-nanti aja. Mumpung masih remaja,dan tak akan terlulang lagi jadi di nikmati sebebas-bebasnya,itu katanya.
Sebenarnya siapa yang harus bertanggung jawab atas semua ini?
Anak itu sendiri,orang tua,atau pembimbing mereka?
Gue merasa kecewa pada orang tua yang membiarkan anak gadisnya bebas keluyuran tengah malam, entahlah mereka mencari atau tidak,sekedar tanya kamu dimana,kapan pulang,papa atau mama jemput? Atau di marah-marahu karena anak gadisnya belum pulang. Apakah mereka mendisiplinkan anak-anaknya dengan aturan rumah. Yang seharusnya menjadi orang terdekat,tersayang,ternyaman adalah keluarganya,yang bisa mengarahkan ke hal yang lebih baik.orang tua bisa jadi teman untuk anaknya,bisa jadi gudang ilmu untuk anaknya. Jangan membiarkan mereka tau dari orang-orang yang mungkin gak tau juga,mancari ditempat-tempat yang salah. Remaja boleh begauh, begaul positif. Gak zaman bergaul ngedrug,ngeroko,minum,seks bebas,hamil di luar nikah, zamannya remaja yang,pandai fisika,dapat penghargaan karena prestasi kimianya,mendunia dengan kreasinya. Menghasilkan uang dengan kreatifitasnya,pandai ngaji. Itu baru remaja masa kini. Jadi lah remaja masa kini,bukan remaja masa gitu:-D.
Comments
Post a Comment
Bebas berkomentar asal tidak mengandung sara