AWAS DEMAM BERDARAH
Disaat musim penghujan tiba, beberapa penyakitpun datang beriringan, ditambah dengan kondisi tubuh yang kurang baik, akan mudah sekali terserang penyakit salah satunya demam berdarah.
AWAS DEMAM BERDARAH
Demam berdarah (DBD) atau demam dengue adalah infeksi yang disebabkan oleh virus dengue, virus ini disebabkan oleh gigitan nyamuk aedes aegypty.
Nyamuk aedes aegypty hidup diantara garis lintang 35° lintang utara dan 35° lintang selatan, dengan ketinggian di bawah 1000 M.
Nyamuk aedes aegypty sering menggigit di siang hari. Selain dari nyamuk virus dengue dapat ditularkan pula melalui donor darah atau donor organ dari penderita dengue kepenerima donor darah atau organ.
GEJALA YANG DITIMBULKAN
Demam mencapai 41°
Sakit kepala
Kulit kemerahan seperti campak
Nyeri otot dan sendi
Demam Dengue dagpat berubah menjadi satu dari dua bentuk yang mengancam jiwa.
1. Demam berdarah, yang menyebabkan pendarahan, kebocoran pembulu darah dan rendahnya trombosit darah (yang menyebabkan darah membeku).
2. Sindrom renjat deungue yang menyebabkan tekanan darah rendah.
Untuk mengetahui si penderita terkena demam berdarah, dokter akan melakukan pemeriksaan ďarah.
Dalam kasus demam berdarah tidak ada obat khusus untuk mengobatinya. Dan untuk vaksinnya sampai saat ini belum ditemukan.
PENANGANAN DEMAM BERDARAH
bisa diatasi dengan :
Mengkonsumsi air mineral yang bnyak
Istirahat yang cukup
Mengkonsumsi parasetamol sesuai resep dokter
Dan biasanya ditambah dengan makanan atau buah-buahan yang mampu menaikan trombosit darah.
PENCEGAHAN DEMAM BERDARAH
Bisa dilakukan dengan menjaga kebersihan lingkungan, sering membersihkan bak mandi, menutup penampungan air, mengubur barang-barang bekas yang sudah tidak terpakai, hindarkan barang-barang kecil yang mampu menampung air yang dapat nyamuk berkembang biak, menggunakan obat anti nyamuk,dan bida menutup ventilasi udara dengan kawat nyamuk.
Setiap penyakit pasti bisa diatasi tapi alangkah baiknya sebelum terjangkit, kita bisa melakukan pencegahan.
Wassalam
Comments
Post a Comment
Bebas berkomentar asal tidak mengandung sara