ORANG TUA KU SAYANG

DI SAAT DAKU TUA

DI SAAT DAKU TUA,BUKAN LAGI DIRI KU YANG DULU.
maklumilah diriku,bersabarlah dalam menghadapiku.
DISAAT DAKU MENUMPAHKAN KUAH SAYURAN DI BAJUKU
DISAAT DAKU TIDAK LAGI MENGINGAT CARA MENGIKAT TALI SEPATU.
ingatlah saat-saat daku mengajarimu,membimbingmu untuk melakukanya.
DISAAT SAYA DENGAN PIKUNYA MENGULANG TERUS MENERUS UCAPAN YANG MEMBOSANKAN.
bersabarlah mendengarkan ku,jangan memotong ucapanku,dimasa kecilmu, daku harus mengulang dan mengulang terus sebuah cerita uang telah saya ceritakan ribuan kali hingga diri mu terbuai dalam mimpi.
DISAAT SAYA MEMBUTUHKAN MU UNTUK MEMANDIKANKU.
jangan menyalahkan ku, ingat di masa kecilmu,bagaimana daku dengan berbagai cara membujukmu untuk mandi.
DISAAT SAYA KEBINGUNGAN MENGHADAPI HAL-HAL BARU DAN TEKNOLOGI MODERN.
jangan menertawaiku,renungkanlah bagaimana daku dengan sabarnya menjawab setiap"mengapa" yang engkau ajukan saat itu.
DISAAT DUA KAKIKU TERLALU LEMAH UNTUK BERJALAN
ulurkanlah tanganmu yang muda dan kuat untuk memapahku,bagaikan dimasa kecilmu daku menuntunmu melangkahkan kaki untuk belajar berjalan.
DISAAT DAKU MELUPAKAN TOPIK PEMBICARAAN KITA.
Berilah sedikit waktu untuk aku meningatnya. Sebenarnya,topik pembicaraan bukanlah hal yang penting bagiku,asalkan engkau berada di sisiku untuk mendengarkanku,daku telah bahagia.
DISAAT ENGKAU MELIHAT DIRIKU MENUA,JANGANLAH BERSEDIH.
Maklumilah diriku,dukunglah daku,bagaikan daku terhadapmu disaat engkau mulai belajar tentang kehidupan.

Semua kalimat-kalimat tersebut gue baca di salah satu produk tertentu.
Dimasa tua,kedua orang tua kita ada 1 hal yang tidak di inginkan yaitu kesepian dan ada 2 hal yang mereka pinta di temani dan di perhatikan.
Di masa tua,sikappun berubah kembali kemasa kanak-kanak lagi,cerminan waktu kita kecil.
Betapa sabarnya orang tua menghadapi kenakalan kita,Betapa setianya mendampingi kita,Betapa usahanya mereka untuk memenuhi semua kebutuhan kita. Di saat kita merengek minta jajan,ibu merelakan uang belanja seharinya,asal anaknya senang.
Tapi di saat mereka tua dan terus menua dan anak-anaknya tumbuh dewasa,gagah dan cantik. Mulai menempuh kehidupan baru dan membangun keluarga yang baru. Sibuk dengan pekerjaan dan hal-hal yang lain. Ingatkah kita pada ke2 orang tua kita,pernah berpikir apa saja yang mereka lakukan ketika kita tinggalan di rumah tuanya bersama kesepian. Apalagi salah satunya telah pergi dan ibu/bapak kita pun harus hidup dalam kesendiriannya. Apakah setiap harinya ada kalimat apa kabar pak/bu? Atau hanya sekedar meneleponnya untuk tau kondisinya? Walau pun ibu/bapak kita akan terus bilang ibu/bapak baik-baik saja.
Tapi itu yang mereka butuhkan kasih sayang dan perhatian dari anaknya. Mereka tidak membutuhkan uang-uang kita,malah kita yang selalu membutuhkan uang-uang mereka. Mereka tidak membutuhkan pembantu,suster bahkan perawat untuk menjaganya, Mereka hanya ingin di temani dan perhatikan anaknya.
Di saat mereka baru saja bicara,baru bilang NAK saja,Kita sudah memotong pembicaraanya dan bilang aku sedang sibuk,bicara nanti saja. Saya tidak ada waktu,kalau membutuhkan apa-apa bilang pembantu. Jawabannya sudah kaya operator telepon saja.
Pantaskah seperti itu, HAY ingat ibu/bapak kita belum bicara apa-apa. Mungkin mereka hanya ingin di dengarkan,agar terus bersama kita.
Dan jangan salahkan merek, ketika menganggap anak-anak sudah tak sayang dan peduli,dan berpikir pilihan tinggal di panti jompo yang terbaik,karena di sana ada teman berbagi, Walau sebenarnya mereka tak mengingankan itu dan terpaksa. Tapi alangkah bodohnya jika kita membiarkanya atau bahkan bilang "ibu atau bapak tinggal di panti jompo saja,saya tak ada waktu untuk bapak/ibu,urusan saya banyak,dari pada kesepian lebih baik ibu/bapak tinggal di panti saja? Dan ibu/bapak kita hanya bisa bilang,ya sudahlah nak,apa yang menurut mu baik saja". Coba kalau dia bilang,waktu kamu kecil sesibuk apapun aku tak menyuruhmu tinggal di panti asuhan.
Dan dengan janji akan datang tiap minggunya/bulannya tapi tak kunjung datang.
Apakah salah ketika ke2orang tua kita menginginkan bersama anaknya sampai akhir hidupnya.
Jadi luangkan lah waktu untuk ke2nya walau hanya sebentar itu akan membuat bahagia, Anggap saja sebagai balas budi kita atau anggap saja sebagai ladang amal kita ke surga.
DISAAT DAKU MENUNTUNMU MENAPAKI JALAN KEHIDUPANMU,KINI TEMANILAH DAKU HINGGA AKHIR HAYATKU.BERILAH DAKU CINTA KASIH DAN KESABARAN MU,DAKU AKAN MENERIMANYA DENGAN SENYUMAN PENUH SYUKUR. DIDALAM SENYUMKU INI,TERTANAM KASIHKU YANG TERHINGGA PADAMU.KASIH SAYANGKU SEPANJANG MASA PADAMU,DAN TERUS SAMPAI AKHIR DARI KEHIDUPANKU.
I LOVE YOU ANAK KU..
I lOVE YOU TO...

Comments

  1. Bagus...kudu inget gmana nanti kalo udah tua biar sekarang bisa menghormati orang tua...siip deh

    ReplyDelete
    Replies
    1. Terima kasih mba,tapi tak sebagus cerita buatan mu:-)
      Ya kita harus inget,tp jangan di inget doang,jalanin:-)

      Delete

Post a Comment

Bebas berkomentar asal tidak mengandung sara

Popular posts from this blog

Rahasia Mitos di Balik Pantat Ayam

ISTILAH DALAM PARA PENCANDU DAN BANDAR NARKOBA

Keunggulan dan Epek Menggunakan KB Susuk (IMPLAN)