WABAH PACAR ASPAL ATAU SEWAAN
I am sigle and very happy, tak selama nya kata-kata ini mujarab untuk para jomblowers. Ejekan teman, celaan kawan, memaksa untuk segera memiliki pacar atau bisik tetangga dan tuntutan keluarga untuk segera menikah membuat beberapa jombo galau. Banyak alasan seseorang belum punya pacar dari memang tak ingin punya pacar atau memang tak laku. Banyak alasan orang menunda menikah atau tak menikah dari ketidak mampuan, kesiapan, trauma, belum jodoh dan waktunya atau berkelainan dan banyak cara pula seseorang untuk mengatasi tuntutan itu dari benar-benar mencari pacar, menghindari percakapan soal nikah dan pacar, menjauhi lingkungan, beribu alasan diluncurkan dan bagi yang berkemampuan mencari pacar aspal atau sewaan itu cara ampuh, walau harus berbohong tapi selamat dari paksaan dan tuntutan untuk memiliki pacar dan menikah.
Pacar aspal atau sewaan sedang menjadi penomena, wabah ini mulai merambah dari luar negri sampai dalam negri. Pengguna jasa pacar sewaan sebenarnya orang-orang berkemampuan secara materi dan penampilan karena untuk menyewa pacar saja mereka harus mengeluarkan uang dari ratusan ribu perjam, jutaan dan puluhan juta perhari dan sampai ratusan juta ditambah barang-barang bermerek. Baik lelaki atau perempuan menggunakan jasa ini, alasanpun beragam ketika memilih untuk sewa pacar, dari tuntutan keluarga untuk menikah, menghindari perjodohon atau menutupi statusnya yang lesbi atau gay.
DiIndonesia sendiri peredaran jasa pacar sewaan sudah lama, tapi memang pergerakannya masih lamban dan tersembunyi. Karena memang hal-hal ini masih dianggap tabu, dianggap tidak normal dan bermoral. Jasa ini biasanya dikerjakan perseorang dan adapula yang melalui grup atau agen biro jasa sewa pacar. Jasa sewa pacar sudah lanyaknya pekerjaan profesional, karena penghasilanya yang banyak, membuat pemberi jasa ini enggan meninggalkan dan bahkan banyak yang menggeluti profesi ini karena tergiur dengan penghasilan yang diraih.
Antara penjual jasa dan pembeli jasa pacar sewaan ada beberapa yang harus disepakati selain besaran uang yang diterima, aturan-aturannya pun harus diikuti oleh pembeli jasa, boleh berpegangan tangan tapi tidak boleh memeluk, mencium, merangkul apalagi seks tapi siapa yang bisa menjamin bahwa pacar sewaan hanya sekedar memberi pelayanan jasa pacar profesional saja, jasa sewa pacar bisa berubah jasa sewa pacar ++ atau bisa jadi tempat porstitusi yang berkedokan pacar sewaan.
Sebagai pacar, harus saling mengetahui tentang pasangannya masing-masing walau pacar aspal, makanya sebagai pemberi jasa wajib tahu tentang penerima jasanya. Apalagi jika dihadapkan dengan pertemuan keluarga atau diajak bertemu kawan-kawan sang pacar. Jika sudah di hadapkan dengan keluarga, semua harus diseting dari kata-kata, prilaku dan apa saja yang harus dilakuakan. Tapi bagaimana jika sedang melakukan aksinya dengan mertua yang lain bertemu dengan calon mertua aspalnya yang sebelumnya? Na lo.:-)
Terkadang karena keseringan bertemu, bersama, timbul rasa cinta sesungguhnya, kalau sudah begitu hubungan pun berubah jadi pacar sesungguhnya tapi sebagian besar tak bertahan lama.
Kejujuran itu penting dalam membina sebuah hubungan entah keluarga, pertemana atau percintaan. Dari pada harus berbohong terhadap keluarga, rekan dan sahabat, lebih baik jujur apa adanya. Karena 1 kali berbohong, akan terus berbohong untuk menutupi kebohongan sebelum. Resiko ketahuan pun besar, resiko menyakiti dengan kebohonganpun lebih sakit. Semua bisa dibicarakan dan diskusikan, pasti ada jalan.
Sebagian orang menganggap pekerjaan ini sangat menjanjikan, tapi resiko yang harus ditanggungpun besar, berapa banyak penerima jasanya, begitu besarpula dia harus berbohong. Pekerjaan yang mengajarkan kebohongan itu tidak bermanfaat, sebesar apapun yang kita dapat, kita tak akan pernah puas.
Ini tidak untuk menghakimi atau menggurui, ini hanya untuk memberi pilihan jalan yang lebih baik dan untuk saling mengingatkan.
Salam
Sani
Kejujuran itu penting dalam membina sebuah hubungan entah keluarga, pertemana atau percintaan. Dari pada harus berbohong terhadap keluarga, rekan dan sahabat, lebih baik jujur apa adanya. Karena 1 kali berbohong, akan terus berbohong untuk menutupi kebohongan sebelum. Resiko ketahuan pun besar, resiko menyakiti dengan kebohonganpun lebih sakit. Semua bisa dibicarakan dan diskusikan, pasti ada jalan.
Sebagian orang menganggap pekerjaan ini sangat menjanjikan, tapi resiko yang harus ditanggungpun besar, berapa banyak penerima jasanya, begitu besarpula dia harus berbohong. Pekerjaan yang mengajarkan kebohongan itu tidak bermanfaat, sebesar apapun yang kita dapat, kita tak akan pernah puas.
Ini tidak untuk menghakimi atau menggurui, ini hanya untuk memberi pilihan jalan yang lebih baik dan untuk saling mengingatkan.
Salam
Sani
Comments
Post a Comment
Bebas berkomentar asal tidak mengandung sara